Hetalia Mochi - Rome

Selasa, 15 Januari 2019

TELESKOP

TELESKOP 

Pengertian Teleskop

Teleskop ialah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati sebuah benda-benda yang jauh terutama benda yang berada di langit seperti bulan dan bintang. Teleskop bisa menjalankan fungsi tersebut dikarenakan kemampuannya memperkuat cahaya dan memperbesar bayangan, sehingga sebuah benda-benda yang jauh bisa terlihat lebih dekat dan jelas. Teleskop juga sering disebut juga dengan teropong.

Bagian-Bagian Teleskop
Hal-hal yang perlu diketahui untuk memahami bagian-bagian lensa yakni sebagai berikut:
Lensa cembung yaitu suatu lensa yang bersifat untuk mengumpulkan sebuah cahaya atau konvergeLensa cekung yaitu sebuah lensa yang bersifat menyebarkan sebuah cahaya atau divergenLensa cembung yaitu suatu lensa yang bersifat untuk mengumpulkan sebuah cahaya atau konvergen
  • Lensa cekung yaitu sebuah lensa yang bersifat menyebarkan sebuah cahaya atau divergen
  • Cermin cembung yaitu suatu cermin yang berfungsi untuk menyebarkan suatu cahaya
  • Cermin cekung yaitu sebuah cermin yang bisa mengumpulkan suatu cahaya
  • Jarak fokus yaitu suatu jarak yang diperlukan oleh sebuah lensa atau cermin untuk mengarahkan sebuah cahaya pada titik fokus
  • Bidang pandang yaitu sebuah area langit atau daerah yang bisa dilihat dan diamati melalui sebuah teleskop
  • Perbesaran yaitu panjang fokus teleskop yang dibagi dengan panjang fokus lensa pada sebuah mata
  • Resolusi yaitu suatu jarak terdekat diantara kedua buah objek yang masih dapat dilihat sebagai dua objek yang terpisah.
Pada bagian-bagian teleskop yang paling vital atau paling penting yaitu sebuah lensanya. Teleskop memiliki dua buah lensa positif atau cembung, yang terletak dekat dengan suatu objek disebut dengan lensa objektif, dan yang terletak dekat dengan mata (tempat pengamat mengintip) disebut dengan suatu lensa okuler. Pada teleskop bumi ini juga terdapat sebuah lensa pembalik, yang berfungsi untuk membalikkan suatu bayangan tanpa melakukan pembesaran sehingga bayangan akhir yang terbentuk bisa tegak seperti arah benda semula. Pada zaman dahulu, pada teleskop hanyalah berupa sebuah lensa dan rangkanya saja, dan paling diutamakan fungsinya, akan tetapi seiring dengan berkembangnya sebuah zaman, teleskop pun dilengkapi dengan sebuah bagian-bagian berikut ini:
  • Tabung teleskop, yaitu suatu tempat cermin utama terletak, tabung ini memiliki diameter 8 inci, tabung ini memiliki penutup tabung. Pada bagian belakang tabung ini terdapat sebuah visual back untuk tempat pemasangan sebuah flip mirror. Panjang fokus ini bisa di atur dengan memutar knop yang terletak dibawah visual back
  • Finderscope, yaitu sebuah teleskop yang berukuran kecil yang dipasang pada suatu tabung utama
  • Eyepiece, yaitu fungsi lensa okuler. Eyepiece ini memiliki pengunci untuk keamanannya sehingga tidak bisa terjatuh dan hilang.
  • Mounting, lebih dikenal dengan dudukan teleskop, yaitu suatu sistem penggerak utama pada sebuah teleskop, yang dilengkapi dengan sebuah knop pengatur lintang, tutup sumbu polar, skala ketinggian lintang untuk mengetahui suatu posisi lintang pengamat berada, pemberat sudut jam untuk penyeimbang pada sebuah arah sudut jam. Pada mounting ini juga terdapat sebuah port koneksi yang terdiri dari sebuah tombol-tombol termasuk tombol untuk menyalakan sebuah teleskop
  • Tripod, yaitu untuk sebagai kaki untuk berpijaknya sebuah teleskop diatas sebuah permukaan
  • Half Pillar, yaitu untuk menaikkan sebuah posisi mounting, yang sehingga bisa mengatur sebuah tripod terbentur pada tiang pemberat ketika sebuah teleskop sedang digunakan

Jenis-Jenis Teleskop

Umumnya, teleskop terbagi menjadi tiga jenis, yakni :
1. Teleskop reflektor
Teleskop reflektor adalah jenis teleskop yang menggunakan cermin yang sebagai pengganti terhadap lensa untuk menangkap cahaya dan memantulkannya.
2. Teleskop refraktor
Teleskop refraktor adalah jenis teleskop bias yang terdiri dari beberapa kaca lensa sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menangkap cahaya dan menjalankan fungsi teleskop.
3. Teleskop catadioptrik
Teleskop catadioptrik adalah jenis teleskop yang memiliki sistem kerja yang tidak jauh beda dengan dua jenis teleskop diatas. Karena pada teleskop ini adalah penggabungan dari teleskop refraktor dan reflektor, yang menggunakan dua media untuk pengumpulan sebuah cahayanya, yakni cermin dan lensa.

Fungsi Teleskop

  • Untuk mengumpulkan sebuah cahaya dan memfokuskannya lebih besar dari segi diameternya, yang sehingga lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. oleh sebab itu, teleskop bisa melihat suatu benda benda yang letaknya jauh, bahkan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata sejauh mata memandang.
  • Fungsi teleskop dalam bidang astronomi, tanpa adanya sebuah teleskop, para ahli astronomi tidak bisa melakukan tugasnya dengan secara detil. Sehingga sesudah dipatenkannya sebuah teleskop astronomi oleh Galileo, maka banyak planet dan sistem lainnya yang terletak didalam tata surya yang bisa diamati, seperti Galileo Galilei langsung mengamati sebuah planet Venus dan Jupiter dengan teleskopnya
  • Fungsi yang lainnya yakni hubble telescope yang diletakkan di luar angkasa untuk mengirim sebuah gambar dengan menggunakan suatu gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati suatu benda-benda di luar angkasa.


sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bagian-dan-jenis-teleskop-beserta-fungsinya-lengkap/

MIKROSKOP

MIKROSKOP

          Mikroskop sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil memiliki keterbatasan. Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop. Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.


Prinsip Kerja:

            Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop.
Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
a.  Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum.Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat pengamat (PP). Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:


M = M(Ob) + M(Ok)
M = (S’(Ob) S(Ok) ) X  (PP/ f(Ok) + 1)


Keterangan:
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter

f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter



b.  Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi.
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR).Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:


M = (S’(Ob) S(Ok) ) X  (PP/ f(Ok) )

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

Panjang Mikroskop
            Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.
A. Mata berakomodasi maksimum
d = Si(Ob) + So(Ok)
B. Mata tak berakomodasi
d = Si(Ob) + f(Ok)

Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meter
f(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter.


sumber :http://friskadee.blogspot.com/2014/01/alat-optik-fisika-kamera-teropong-lup.html 

KACA PEMBESAR (LUP)

KACA PEMBESAR (LUP)
                Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:mayategak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.
    Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:a.  Dengan cara mata berakomodasi maksimum.
    b.  Dengan cara mata tidak berakomodasi.

    a. Mata Berakomodasi Maksimum
    Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
    Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
    1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
    2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
    3. kelemahan : mata cepat lelah
    4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
    5. Sifat bayangan : mayategak, dan diperbesar
    b. Mata Tak Berakomodasi
    Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
    Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
    1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
    2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
    3. keuntungan : mata tak cepat lelah
    4. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
    Perhitungan
    a. Pada mata berakomodasi maksimum
    • Si = -PP = -Sn

    1/f = 1/So + 1/-Sn
     
    Perbesaran sudut atau perbesaran angular

    M = (PP/f)  +  1
    b. Pada mata tak berakomodasi

    • Si = -PR
    • So = f

    Perbesaran sudut

    M = PP/f 

     M = perbesaran sudut
    PP = titik dekat mata dalam meter 
    f = Jarak focus lup dalam meter


    SUMBER : http://friskadee.blogspot.com/2014/01/alat-optik-fisika-kamera-teropong-lup.html

    KAMERA

    KAMERA

    Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyataterbalik, dan diperkecil.
    Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan (Si).

    Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:
    1. Lensa cembung
    2. Film
    3. Diafragma
    4. Aperture
    Bagaimanakah pembentukan bayangan pada kamera?

    Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.
     Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah ukuran aperturenya. Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.
    Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.
    Dengan So sebagai jarak benda dalam meter, Si sebagai jarak bayangan dalam meter, dan sebagai titik fokus lensa

    Perbandingan Kamera dan Mata
                     
    Kamera
    Mata
    Keterangan
    Lensa
    Lensa
    Lensa cembung
    Diafragma
    Iris
    Mengatur besar kecilnya lubang cahaya
    Aperture
    Pupil
    Lubang tempat masuknya cahaya
    Film
    Retina
    Tempat terbentuknya bayangan

    Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah:
    1. mata menggunakan daya akomodasi
    2. kamera menggunakan pergeseran lensa 


    SUMBER : http://friskadee.blogspot.com/2014/01/alat-optik-fisika-kamera-teropong-lup.html

    INDRA PENGLIHATAN SERANGGA

    Indra Penglihatan pada Mata Serangga






    Serangga dalam bahasa latin disebut dengan Insectum yang artinya trpotong menjadi bagian-bagian yang disebut dengan serangga. Ukuran dari tubuh serangga sendiri bermacam-macam, dengan panjangnya 2-40 mm. Ada juga serangga dengan ukuran mikroskopis dan ada juga yang mempunyai ukuran panjang sampai 260mm, contohnya seperti Phobaeticus serratipes , tubuh serangga sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu kepala (kaput), dada (toraks), serta perut (abdomen).

    Beberapa ciri hewan serangga antara lain tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan juga perut. Alat mulutnya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan menjilat. Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya. Pada kepalanya terdapat satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (occellus), dan satu pasang antena yang digunakan sebagai alat peraba Tempat hidupnya di darat dan air tawar

    Alat pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum, serta anus Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan (maksila), serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium) Sistem pernapasannya dengan sistem trachea
    Serangga
    Serangga memililiki peran yang sangat besar bagi manusia tetapi ada juga yang bisa merugikan untuk manusia antara lain yaitu:
    1. Serangga yang menguntungkan Serangga yang sangat menguntungkan terutama dari golongan kupu-kupu dan juga lebah sangat bermanfaat sekali bagi petani karena bisa membantu dalam proses penyerbukan Bungan Serangga seperti lebah bisa menghasilkan madu. Di dalam bidang industri kupu-kupu, ulat sutera yang membuat kepompong bisa menghasilkan sutra.
    2. Serangga yang merugikan. Beberapa jenis serangga dapat merugikan manusia. Beberapa serangga dapat merusak tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, contohnya belalang, dan ular. Serangga juga dapat merusak bahan bangunan contohnya kumbang kayu dan rayap. Selain itua ada beberapa jenis serangga yang bisa menularkan beberapa macam penyakit contohnya lalat, tikus, dan kecoak

    Proses Penglihatan Pada Mata Serangga
    Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang disusun oleh sebuah lensa, mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 3600, hal ini karena seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Di samping itu mata serangga juga mampu melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau menangkap mangsa dengan lincah.

    Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya..

    Mata Serangga
    Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.

    Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.

    Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.

    SUMBER :http://khalifiyah.blogspot.com/2018/05/indra-penglihatan-pada-mata-serangga.html

    INDRA PENGLIHATAN MANUSIA

    Alat Indra Mata Manusia dan Fungsinya

           
    Aksesoris mata manusia
    Gambar. Aksesoris mata manusia
    A. Alat Indra Mata Manusia dan Fungsinya
    Mata merupakan alat indra yang mampu menangkap rangsangan dari cahaya. Ukuran bola mata manusia sekitar 2,5 cm dengan bentuk yang hampir bulat. Adapun prinsip kerja mata hampir sama dengan prinsip kerja kamera.
    Mata manusia memiliki aksesoris yang bukan hanya mampu memperindah tampilannya namun juga memiliki fungsi dan struktur yang berbeda, yaitu:
    a. Alis mata merupakan bulu kaku dan kasar yang mampu melindungi mata dari tetesan keringat/air.
    b. Kelopak mata merupakan kulit yang dapat melindungi mata dari debu sehingga bola mata selalu dalam keadaan bersih. Kelopak mata manusia ada dua yakni bagian atas dan bagian bawah dimana keduanya bisa saling membuka-tutup. Pergerakan ini diatur oleh dua otot yakni otot mulus levator palpebrae yang berfungsi menarik kelopak mata sehingga terbuka dan otot mulus orbikularis okuli yang berfungsi menutup kelopak mata.
    c. Bulu mata merupakan rambut kaku yang terdapat di ujung kelopak mata yang berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang akan masuk ke dalam mata.
    d. Aparatus lacrimalis merupakan kelenjar air mata yang berfungsi menghasilkan air mata sehingga bola mata tidak kering.
    Apa penyebab bola mata bisa bergerak?
    Mata bisa bergerak berputar disebabkan oleh adanya peran otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya. Gerakan mata ini dilakukan dibawah kontrol kesadaran namun kita bisa juga mengaturnya.
    B. Lapisan Mata
    Mata terdiri dari tiga lapisan yaitu sklera, koroid dan retina.
    a. Sklera
    Sklera merupakan lapisan terluar dari mata yang kuat, bewarna putih kecuali bagian depan. Dibagian ini terdapat kornea yang berwarna bening dimana kornea ini memiliki fungsi untuk menerima dan memfokuskan cahaya yang masuk. Kornea ini selalu dikondisikan supaya tetap bersih dan basah oleh air mata.
    b. Koroid
    Koroid merupakan lapisan tengah yang banyak terdapat pembuluh darah dan pigmen warna, yakni dinamakan sebagai iris. Fungsi iris ini mirip dengan diafragma pada kamera. Nah, pada lapisan iris bagian tengah dinamakan sebagai pupil yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Misalnya, ketika kita masuk ke dalam ruangan yang gelap, maka pupil akan membuka lebih lebar agar cahaya banyak yang masuk (dilatasi). Sedangkan bila kita masuk ke dalam ruangan yang terang, maka pupil akan menyempit (kontriksi).
    Di sebelah dalam pupil terdapat lensa bikonveks yang berbentuk cakram otot yang disebut musculus siliaris. Nah, otot ini sangat kuat dalam mendukung fungsi lensa mata yang selalu bekerja untuk memfokuskan penglihatan. Lensa dibangun atas protein kristalin yang memiliki warna bening sehingga cahaya bisa di teruskan ke dalam mata. Adapun kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya yang masuk disebut daya akomodasi mata. Pada bagian depan dan belakang lensa terdapat rongga yang berisi cairan bening yang dinamakan aqueous humordan vitreous humor/cairan vetreal.
    Struktur mata pada manusia
    Gambar. Struktur mata pada manusia
    Perlu diketahui bahwa seseorang yang melihat objek pada jarak yang jauh, maka otot lensa mata tidak akan bekerja. Namun ketika kita melihat objek pada jarak yang dekat, maka otot lensa akan bekerja lebih keras untuk membuat lensa menebal sehingga kita bisa melihat objek secara fokus. Itulah makanya ketika kita membaca buku, maka mata akan lebih mudah lelah.
    c. Retina
    Setelah melewati lensa kemudian cahaya akan difokuskan ke retina. Pada bagian retina inilah kemudian rangsangan cahaya akan diubah menjadi impuls yang kemudian diteruskan ke otak. Bayangan yang dibiaskan oleh lensa mata akan jatuh di daerah sempit di retina yang disebut fovea. Pada fovea ini terdapat daerah yang peka terhadap rangsangan cahaya yang disebut sebagai bintik kuning dan daerah yang tidak peka terhadap rangsangan cahaya yang disebut sebagai bintik buta. Apabila bayangan jatuh pada bintik buta, maka hal ini tidak akan direspon oleh otak.
    Retina itu ibaratnya seperti layar. Pada retina terdapat sel batang yang sensitif terhadap cahaya redup namun tidak dapat membedakan warna serta sel kerucut yang sensitif terhadap cahaya terang serta dapat membedakan warna. Nah, agar lebih mudah memahaminya, kita dapat melihat gambar di bawah ini.
    Sel batang dan sel kerucut pada retina mata
    Gambar. Sel batang dan sel kerucut pada retina mata (Sumber: www.sirinet.net)
    Pada sel batang dan sel kerucut terdapat opsin yaitu suatu pigmen penglihatan retinal yang terikat pada protein membran. Adapun struktur setiap opsin dapat berbeda-beda pada tiap jenis fotoreseptor (penyerap cahaya). Nah, kemampuan penyerapan cahaya di retina bergantung pada jenis opsin yang dimiliki. Opsin pada sel batang akan berpadu dengan retinal sehingga menghasilkan rhodopsin yakni suatu pigmen pengelihatan yang akan terbentuk jika cahaya redup (tidak terang/gelap). Saat rhodopsin menyerap cahaya, maka komposisi kimia pada retina akan berubah dan memicu impuls menuju otak.
    Pada saat gelap, enzim akan mengubah retina pada bentuk semula sekaligus bersama opsin akan membentuk rhodopsin. Namun pada saat cahaya terang, pembentukan rhodopsin berkurang dan sel batang menjadi tidak responsif lagi. Nah, pada saat inilah sel kerucut akan mulai bekerja. Pada mata manusia terdapat tiga macam sel kerucut yaitu merah, hijau dan biru dimana jenis opsinnya berbeda-beda. Setiap opsin akan berpadu dengan retinal menghasilkan pigmen pengelihatan yang dinamakan photopsin.
    Apa yang menyebabkan seseorang itu buta warna?
    Seseorang yang buta warna disebabkan karena tidak ada atau rusaknya sel kerucut. Satu saja sel kercut yang rusak, bisa mempengaruhi seseorang dalam membedakan warna.
    C. Kelainan Pada Indra Penglihatan
    Kelaianan pada indra pengelihatan dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan pada akomodasi lensa dan adanya penyakit pada mata. Pada faktor keturunan misalnya buta warna yang mengakibatkan si penderita tidak bisa membedakan warna. Kerusakan pada akomodasi lensa bisa disebabkan karena gaya hidup si penderita atau karena faktor usia, misalnya rabun dekat, rabun jauh dsb. Sedangkan adanya penyakit pada mata misalnya katarak, peradangan dak kekurangan vitamin A.


    SUMBER : https://www.siswapedia.com/alat-indra-mata-manusia-dan-fungsinya/

    LENSA

    Lensa

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Jump to navigationJump to search
    sebuah lensa
    Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".
    Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara Aristophanes The Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas-pembakar (sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari untuk menciptakan api).
    Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetulNero juga diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk cekung (kemungkinan untuk memperbaiki myopia).
    Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari sebuah gelas bulat yang diisi oleh air. Matematikawan muslim berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham), (965-1038) menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan bahwa lensa di mata manusia membentuk sebuah gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa tidak terjadi sampai penemuan kacamata, mungkin di Italia pada 1280-an.

    Konstruksi[sunting | sunting sumber]

    Konstruksi lensa yang paling umum adalah lensa speris (enspherical lens), yaitu lensa dengan bidang antarmuka yang melengkung speris (enspherical curvature), yaitu kelengkungan bidang permukaan bola dengan radius speris (enradius of curvature) tertentu. Notasi radius yang digunakan adalah R, akan bernilai positif saat antarmuka melengkung keluar menjauhi titik pusat lensa dan disebut antarmuka cembung (enconvex). Notasi negatif akan digunakan untuk antarmuka cekung (enconcave) yang melengkung ke dalam mendekati titik pusat lensa.

    Lensa sederhana[sunting | sunting sumber]

    1 - Symmetrical double convex lens.
    2 - Asymmetrical double-convex lens
    3 - Plano- convex lens.
    4 - Positive meniscus lens.
    5 - Symmetrical biconcave lens.
    6 - Asymmetrical biconcave lens.
    7 - Plano-concave lens.
    8 - Negative meniscus lens.
    Lensa sederhana (ensimple lenssinglet lens) atau sering disebut lensa saja adalah sebuah lensa tunggal speris.
    Lensa sederhana dibedakan berdasarkan kelengkungan kedua bidang antarmukanya. Sebuah lensa cembung (enbiconvex lens) mempunyai dua bidang antarmuka yang cembung, lensa dengan dua bidang cekung disebut lensa cekung (enbiconcave lens). Jika salah satu bidang antarmuka datar (mempunyai radius yang tak berhingga), maka lensa tersebut disebut lensa plano cembung atau lensa plano cekungLensa cembung cekung mempunyai satu bidang antarmuka cekung dan satu bidang antarmuka cembung, juga sering disebut lensa meniskus (enmeniscus lens).
    Lensa sederhana sangat rentan terhadap aberasi kromatik dan aberasi optis lainnya.

    Lensa cembung[sunting | sunting sumber]

    Diagram penelusuran sinar untuk sebuah lensa konvergen
    Lensa cekung
    Pada lensa cembung, sinar yang merambat melalui kedua antarmuka akan dibiaskan (terfokus) menuju ke satu titik pada sumbu optis lensa, yang disebut jarak fokus (enfocal length). Lensa cembung dalam bahasa Inggris juga disebut positive lens atau converging lens. Lensa cembung membentuk focal pointpada sisi berlawanan dengan persamaan lens maker:[1]
    di mana:
    •  adalah jarak citra dan sesuai konvensi, bernilai negatif pada sisi yang sama dengan subyek[1]
    • The focal length f adalah 'rentang focal, bernilai negatif untuk lensa concave
    dan persamaan magnifikasi lensa:

    Lensa cekung[sunting | sunting sumber]

    Pada lensa cekung, sinar yang merambat akan dibiaskan menjauhi sumbu optis lensa dengan proyeksi imajiner sinar menuju ke satu titik, seperti pada gambar.

    Lensa meniskus[sunting | sunting sumber]

    Lensa meniskus (enmeniscus lensophthalmic lens) atau lensa cembung cekung, dapat berupa lensa positif atau negatif yang bergantung pada radius speris kedua bidang antarmuka. Pada nilai radius speris yang sama besar, sinar yang merambat tidak akan dibiaskan. Lensa meniskus positif akan membiaskan sinar seperti lensa cembung, lensa ini mempunyai bidang antarmuka cembung dengan radius speris yang lebih kecil. Sebaliknya lensa meniskus negatif mempunyai bidang antarmuka cekung dengan radius speris yang lebih kecil.

    Lensa tipis[sunting | sunting sumber]

    Lensa tipis (enthin lens) adalah sebuah lensa dengan ketebalan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai jarak fokusnya.

    Lensa asperis[sunting | sunting sumber]

    Sebuah lensa cembung asperis.
    1: Penampang lensa Fresnel
    2: Penampang lensa plano konveks dengan daya yang sama
    Lensa asperis (enaspheric lensasphere) yang mempunyai bidang antarmuka dengan kelengkungan bidang yang bukan merupakan bidang permukaan bola. Sebuah lensa asperis dapat mengurangi aberasi speris atau aberasi optis lainnya, atau menggantikan kinerja beberapa jajaran lensa.

    Lensa aksikon[sunting | sunting sumber]

    Lensa aksikon (enaxicon lens) adalah lensa dengan bidang antarmuka berbentuk kerucut. Lensa aksikon akan memproyeksikan sebuah titik menjadi garis sepanjang sumbu optis, dan mengubah sinar laser menjadi bentuk cincin.[2] Lensa ini dapat dipergunakan untuk mengubah sorot Gauss menjadi seperti sorot Bessel dengan efek difraksi yang sangat kecil.[3][4]

    Lensa Fresnel[sunting | sunting sumber]

    Lensa Fresnel adalah sebuah lensa yang dikembangkan oleh seorang fisikawan berkebangsaan Perancis, Augustin Jean Fresnel untuk aplikasi pada mercusuar. Konstruksi lensa didesain dengan panjang fokus yang pendek, jarak fokus tak terhingga dan tebal lensa yang sangat tipis jika dibandingkan dengan lensa konvensional, agar dapat melewatkan lebih banyak cahaya sehingga lampu mercusuar dapat terlihat dari jarak yang lebih jauh.
    Menurut majalah Smithsonian, lensa Fresnel yang pertama digunakan pada tahun 1823 pada mercusuar Cordouan di tanjung muara Gironde, sinar cahaya yang dipancarkan mampu terlihat dari jarak 20 mil (32 km).[5] Seorang fisikawan SkotlandiaSir David Brewster, memperkenalkan lensa ini untuk digunakan pada seluruh mercusuar di daratan Inggris.[6][7]
    Sebelum lensa Fresnel ditemukan, ide untuk membuat lensa yang lebih tipis dan ringan yang tersusun dari beberapa bagian terpisah dalam sebuah bingkai, sering disebut sebagai ide dari Georges Louis Leclerc dan Comte de Buffon.[8] Fresnel menyempurnakan penyusunan lensa-lensa konsentrik tersebut berdasarkan perhitungan zona Fresnel.
    Lensa Fresnel terbagi menjadi 6 kategori berdasarkan panjang fokusnya. Kategori yang pertama merupakan lensa yang terbesar dengan panjang fokus 920 mm (36 inci). Kategori yang terakhir dengan lensa terkecil mempunyai panjang fokus 150 mm (5,9 inci).[9][10][11] Pengembangan lensa Fresnel lebih lanjut menambahkan dua kategori lensa yang baru yaitu lensa Fresnel mesoradial dan hyper radial.

    Lensa fotokromik[sunting | sunting sumber]

    Lensa fotokromik (enphotochromic lens) adalah lensa yang menjadi gelap saat terpajan (terpapar) sinar ultraviolet. Lensa perlahan kembali menjadi jernih seiring sirnanya pajanan sinar UV tersebut.

    Lensa silindris[sunting | sunting sumber]

    Lensa silindris adalah sebuah lensa yang membiaskan sinar cahaya yang merambat melalui mediumnya hingga terfokus pada sebuah garis, bukan pada sebuah titik seperti pada umumnya lensa cembung.

    Lensa komposit[sunting | sunting sumber]

    Sebuah lensa doublet akromatika.
    Sorot cahaya tanpa (merah) dan dengan (hijau) lensa Barlow
    Lensa Cooke triplet
    Lensa komposit adalah jajaran beberapa lensa yang disusun sedemikian rupa untuk memberikan efek sinar cahaya tertentu. Lensa komposit dapat terdiri dari dua buah lensa tunggal atau lebih.

    Lensa doublet[sunting | sunting sumber]

    Lensa doublet adalah sebuah istilah yang digunakan pada bidang optika untuk menjelaskan sebuah lensa komposit yang terdiri dari dua buah lensa sederhana dengan berbagai macam kombinasinya. Lensa doublet yang paling umum adalah lensa doublet akromatika yang dapat meredam aberasi kromatika dengan sangat optimal.

    Lensa Barlow[sunting | sunting sumber]

    Lensa Barlow adalah sebuah lensa komposit yang ditemukan oleh seorang insinyur berkebangsaan Inggris bernama Peter Barlow yang digunakan untuk meningkatkan bukaansuatu sistem optika. Lensa Barlow biasa diletakkan persis sebelum jendela bidik (enviewfinder) untuk meningkatkan jarak fokus jendela bidik.

    Lensa Cooke triplet[sunting | sunting sumber]

    Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit yang dipatenkan oleh Dennis Taylor, seorang insinyur yang bekerja pada perusahaan Cooke of York pada tahun 1893. Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit pertama yang berhasil meminimumkan aberasi optis.

    Lensa Dialyt[sunting | sunting sumber]

    Lensa Dialyt adalah sebuah lensa komposit yang terdiri dari empat buah lensa tunggal yang didesain untuk meredam berbagai macam aberasi optis. Sebuah lensa komposit serupa dikembangkan oleh Taylor Hobson dari desain lensa Cooke triplet dan kemudian disebut lensa Aviar. Sedangkan lensa Celor adalah desain lensa Dialyt yang telah mengalami penyempurnaan.


    SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa

    TELESKOP

    TELESKOP  Pengertian Teleskop Teleskop ialah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati sebuah benda-benda yang jauh terutam...